Speleologi berasal dari kata Spelation (Gua) dan Logos
(Ilmu) dalam bahasa Yunani. Arti umumnya adalah Ilmu Mengenal Gua namun secara
khusus diartikan sebagai Ilmu Riset Dasar yang mempelajari lingkungan gua dan
aspek ilmiah yang ada di dalamnya. Bidang ini menyangkut banyak cabang ilmiah
dari bidang sains yang lain seperti Biologi (mikrobiologi), Geologi, Kimia,
Meteorologi, Anthropologi, Arkeologi, Minerologi, Sedimentologi juga bidang
ilmu yang bersifat sosial seperti Ilmu Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah,
Turisme bahkan Mistik dan Legenda.
Cave dari kata gua.
peralatan :
. Helm
.Alat penerangan (soalnya gelap banget)
. Cover all
. Sepatu
. Sarung tangan
. Pelampung
. SRT set
B. Gua
1. Macam dan Fungsi Gua
a. Pengertian Gua
Gua adalah suatu lorong bentukan alamiah di bawah tanah yang bisa dilalui oleh
manusia, yang hanya bisa dilalui hewan saja disebut gua mikro. Dalam hal ini
yang dimaksud adalah gua alam, namun ada juga gua buatan manusia seperti tempat
perlindungan perang dan lain-lain.
b. Macam Gua
Gua alam dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan letak dan batuan pembentuknya,
yaitu:
1) Gua lava : terbentuk akibat pergeseran permukaan tanah akibat gejala
keaktifan vulkanologi, biasanya sangat rapuh karena terbentuk dari batuan muda
(endapan lahar) dan tidak memiliki ornamen batuan yang khas.
2) Gua litoral : sesuai namanya terdapat di daerah pantai, palung laut ataupun
di tebing muara sungai, terbentuk akibat terpaan air laut (abrasi)
3) Gua batu gamping (karst) : adalah fenomena bentukan gua terbesar (70% dari
seluruh gua di dunia). Terbentuk akibat terjadinya peristiwa karst (pelarutan
batuan kapur akibat aktifitas air) sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan
batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan gamping.
Diperkirakan wilayah sebaran karst Indonesia adalah yang terbesar di dunia
4) Gua pasir, gua batu halit, gua es dsb : adalah bentukan gua yang sangat
jarang dijumpai di dunia, hanya meliputi 5% dari seluruh jumlah gua didunia.
c. Fungsi Gua
1) Tempat berlindung (primitif) manusia dan hewan Tempat penambangan mineral
(kalsit/gamping, guano) – tempat perburuan (walet, sriti, kelelawar)
2) Obyek wisata alam bebas dan minat khusus
3) Obyek sosial budaya (legenda, mistik) – gudang air tanah potensial sepanjang
tahun
4) Laboratorium ilmiah yang peka, lengkap dan langka
5) Indikator perubahan lingkungan paling sensitif
6) Fasilitas penyangga mikro ekosistem yang sangat peka dan vital bagi
kehidupan makro ekosistem di luar gua.
C. Caving
peraturan demi keselamatan sendiri, yaitu :
a. Tidak mengambil sesuatu kecuali mengambil potret (Take nothing but picture.)
b. Tidak meninggalkan sesuatu, kecuali jejak kaki yang penempatannya hati-hati
(Leave nothing but carefully placed footprint) Tidak membunuh sesuatu kecuali
waktu (Kill nothing but time)
c. Setiap penelusur gua sadar, bahwa setiap bentukan alam di
dalam gua dibentuk dalam kurun waktu ribuan tahun. Setiap usaha merusak gua,
mengambil/ memindahkan sesuatu di dalam gua itu tanpa tujuan jelas dan ilmiah
selektif, akan mendatangkan kerugian yang tidak dapat ditebus.
d. Setiap menelusuri gua dan menelitinya, dilakukan oleh penelusur gua dengan
penuh respek, tanpa mengganggu dan mengusir kehidupan bota dalam gua.
e. Setiap penelusur gua menyadari bahwa kegiatan speleologi, baik dari segi
olah raga/ segi ilmiahnya bukan merupakan usaha yang perlu dipertontonkan dan
tidak butuh penonton.
f. Dalam hal penelusuran gua, para penelusur gua harus bertindak sewajarnya .
Para penelusur gua tidak memandang rendah keterampilan dan kesanggupan sesama
penelusur. Sebaliknya, seseorang penelusur gua dianggap melanggar etika, bila
memaksakan dirinya untuk melakukan tindakan-tindakan di luar batas kemampuan
fisik dan tekniknya, serta kesiapan mentalnya.
Goa dibagi menjadi 2 tipe yaitu goa vrtikal dan horizontal.
Dibagi menjadi 4 zona:
1.
Zona terang, daerah yang yang ada di mulut gua,
cahaya masih sama seperti di luar gua.
Zona senja, merupakan daerah di dalam gua dimana tumbuhan hijau masih bisa
tumbuh. Cahaya pada daerah ini pada senja hari.
Zona gelap dengan suhu berubah, merupakan daerah gelap total yang dicirikan
dengan suhu dan kelembaban yang masih bisa berubah setiap saat sesuai dengan
perubahan keadaan cuaca luar.
Zona gelap dengan suhu tetap, merupakan daerah yang terjauh dari mulut gua
dengan suhu dan kelembaban yang selalu tetap.
2.
Binatang dalam gua dapat dibagi menjadi tiga macam kelompok, yaitu :
1. a. Troglopile, yaitu binatang yang menyukai kegelapan, tetapi masih mencari
makan di gua tersebut. Contohnya ; kelelawar dan burung walet.
1. b. Trogloxine, yaitu binatang yang hanya secara kebetulan ada didalam gua,
karena sebenarnya binatang itu asing bagi kehidupan gua tersebut. Contohnya ;
musang, ular, dan sebagainya.
1. c. Troglobion, yaitu binatang yang seluruh siklus kehidupannya sudah
dilakukan di dalam gua, sehingga memiliki sifat yang berbeda dengan binatang
sejenisnya di permukaan tanah. Contohnya ; seekor ikan yang sudah sekian lama
hidup dan berkembang biak dalam gua pada zona tertentu mengalami perubahan
fisik menjadi tidak berpigmen, penglihatan tidan berfungsi dan alat peraba
menjadi lebih telanjang.
Ada beberapa bentukan yang
terjadi :
1. a. Tubular Stalaktit
Deposit kalsit yang terjadi berbentuk seperti cincin kecil, cincin demi cincin
terbentuk menyerupai silinder berongga yang berdiameter sama dengan tetesan air
yang menetes darinya. Air terus mengalir dari ujung stalaktit sehingga
stalaktit bertambah panjang.
1. b. Drapery
Bentuk kalsit tipis yang jernih seperti lembaran menggantung dari atap gua.
Biasanya 3 meter atau lebih.
1. c. Stalagmit
Adalah kebalikan dari stalagtit, tumbuh dari lantai goa.
1. d. Coloum
Adalah bentukan yang terjadi karena pertemuan antara stalakmit yang tumbuh ke
atas dan pertumbuhan stalaktit yang tumbuh ke lantai goa.
1. e. Flowstone
Jika aie mengalir pada dinding goa akan terbentuk lembaran-lembaran kalsit yang
secara keseluruhan berbentuk seperti aliran air sehingga disebut flowstone.
1. f. Rimstone dams
Terdapat di lantai goa, merupakan bentukan seperti dinding yang mengurang air
atau “damn streams”
1. g. Cave pearl / mutiara gua
Adalah yang paling jarang, karena lepas tidak terikat pada lantai dan dinding
gua.
1. h. Pisolites
Mutiara gua yang berbentuk di lautan dengan diameter lebih dari 2mm.
1. i. Oolites
Seperti pisolites tetapi diameternya kurang dari 2 mm
1. Deposit yang terbentuk oleh “seeping water”
Mungkin objek menarik ditemukan di gua adalah yang dibentuk oleh seeping water.
Speleothem ini berbentuk aneh, sebagian darinya sangat indah dan lembut
menonjol pada dinding gua sedemikian rupa sehingga seakan-akan mereka melawam
grafitasi.
1. a. Heliotites
Deposit dengan struktur kecil yang terpuntuir, biasanya mengandung kalsit.
Panjang beberapa cm atau lebih dan berdiameter ± 5 mm. Karena heliotites
menonjol dari atap, dinding goad an lantai goa dengan sudut yang berbeda-beda,
maka beberapa peneliti menyebutkan sebagai “eccentric stalaktes”.
1. Deposit yang dibentuk oleh genangan air
1. a. Cave Rart
Suatu lapisan tipis seperti film dengan tebal kurang dari 0,1 mm, mengapung
didukung oleh tekanan permukaan kolam. Biasanya dari kalsit.
1. b. Cave bubble
Tidak pernah berdiameter lebih dari 5 mm, mempunyai dinding yang sangat tipis,
dibentuk pada permukaan air dengan mengkristalkan kalsit di sekitar “bubble”
( gelombang )